Kunjir, (23/10/25) Sebuah program internasional yang berfokus pada pembangunan ekonomi hijau dan pemberdayaan kaum muda diluncurkan di Desa Kunjir, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan. Program yang diberi nama “pioneer For Green Future : Green Income Prospects For Marginalized Youth (Green Pro) atau solusi ekonomi hijau untuk pemuda terpinggirkan dalam menghadapi perubahan iklim dan peluang kerja ” ini merupakan inisiatif lintas negara yang melibatkan tiga negara yaitu Filipina, Indonesia, dan Nepal.
Program tersebut merupakan bagian dari inisiatif Green Pro, yang diinisiasi oleh ASB (Arbeiter-Samariter-Bund), sebuah organisasi kemanusiaan internasional yang berkomitmen pada pembangunan berkelanjutan dan inklusif. Di Indonesia, pelaksana lokal program ini adalah Paluma, sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang telah terdaftar resmi sejak 27 Mei 1999 dan telah berpengalaman dalam menjalankan berbagai program pemberdayaan masyarakat di tingkat desa.
Program Green Pro dijadwalkan berlangsung selama tiga tahun, dan proyek akan berjalan dilapangan mulai dari 1 September 2025 hingga 31 Agustus 2028. Fokus utama kegiatan ini adalah memperkuat kapasitas ekonomi hijau di kalangan pemuda-pemudi terpinggirkan, terutama orang muda dengan disabilitas (OPDis), remaja putri, serta pemuda dari keluarga berpenghasilan rendah.
Selain itu, program ini juga menargetkan kelompok sasaran kelembagaan seperti karang taruna, lembaga pendidikan dan vokasi, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta pemangku kepentingan dari sektor swasta, guna menciptakan sinergi kolaboratif antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha dalam membangun ekosistem ekonomi hijau yang berkelanjutan.
Green Pro akan berfokus pada beberapa sektor kunci yang memiliki potensi besar untuk menciptakan lapangan kerja hijau di pedesaan, antara lain: Pertanian berkelanjutan, Eduwisata, Energi baru terbarukan, Peternakan dan perikanan berkelanjutan, Pemasaran daring (online marketing), dan Pengelolaan sampah.
Melalui sektor-sektor tersebut, program Green Pro diharapkan tidak hanya memperkuat kapasitas individu, tetapi juga menumbuhkan kesadaran lingkungan, mendorong inovasi sosial, dan membuka peluang pendapatan baru bagi pemuda di wilayah pedesaan.
Dalam acara peluncuran di Balai Desa Kunjir, Kepala Desa Kunjir, (Rio Imanda, S.H., M.H) menyampaikan rasa syukur dan apresiasi yang mendalam atas terpilihnya desanya sebagai lokasi pelaksanaan program.
“Kami sangat bersyukur Paluma kembali hadir ke Desa Kunjir dengan membawa program baru, Green Pro. Semoga melalui kegiatan ini, pemuda-pemudi Kunjir bisa memperoleh ilmu dan wawasan baru yang dapat diterapkan di masyarakat, bahkan menjadi inspirasi bagi desa-desa sekitar untuk menciptakan peluang penghasilan yang berkelanjutan,” ujarnya.
Sementara itu, Camat Rajabasa, yang diwakili oleh Kasubag perencanaan Kecamatan Rajabasa (M.sabit) juga memberikan apresiasi atas langkah tersebut.
“Ini bukan pertama kalinya program besar masuk ke Desa Kunjir. Dari dulu, desa ini dikenal aktif dan berprestasi. Dengan hadirnya Green Pro selama tiga tahun, kami berharap pemuda-pemudi Kunjir bisa serius mengikuti setiap pelatihan dan pendampingan dari tim Paluma. Harapan kami, mereka dapat menjadi leadership pemulihan ekonomi hijau di Kecamatan Rajabasa dan Lampung Selatan,” ungkapnya.
Ia juga mengatakan Kunjir diharapkan menjadi Desa Percontohan khususnya di kecamatan Rajabasa.
"Desa Kunjir sendiri selama ini dikenal sebagai salah satu desa yang aktif dalam berbagai program pembangunan berbasis masyarakat, mulai dari pemberdayaan ekonomi lokal hingga pengelolaan lingkungan. Dengan adanya program Green Pro, Kunjir diharapkan dapat berkembang menjadi desa percontohan ekonomi hijau yang mampu menyeimbangkan antara kemajuan ekonomi dan pelestarian lingkungan di Kabupaten Lampung Selatan dan khususnya di Kecamatan Rajabasa, imbuhnya".
Dengan dukungan dari pemerintah daerah, sektor swasta, dan masyarakat, Green Pro diharapkan menjadi langkah nyata dalam membangun masa depan hijau dan inklusif bagi generasi muda di Desa Kunjir dan sekitarnya, serta menjadi inspirasi bagi pembangunan berkelanjutan di tingkat regional Asia Tenggara.(rahma).